Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah [.doc]

Surat perjanjian jual beli tanah adalah salah satu bukti yang berkekuatan hukum yang perlu ada setiap Anda melakukan transaksi pembelian maupun penjualan sebidang tanah. Surat ini dibuat oleh 2 orang yang melakukan transaksi jual beli sebelum transaksi dilakukan. Surat ini wajib dibuat agar transaksi berjalan dengan lancar dan di kemudian hari tidak akan ada masalah yang timbul akibat kesalahan komunikasi. Nah, berikut ini kami akan memaparkan apa saja fungsi, cara membuat, serta contoh surat perjanjian jual beli tanah tersebut.

Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah [.doc]

Fungsi Surat Perjanjian Jual Beli Tanah

Surat perjanjian memiliki banyak sekali fungsi. Tanpa suatu surat perjanjian sebuah transaksi biasanya akan menemui kendala baik saat dilakukannya pembayaran maupun sesudahnya. Transaksi untuk jual beli tanah kita ketahui merupakan salah satu transaksi yang memiliki nominal yang cukup besar. Tanpa suat ikatan perjanjian hitam diatas putih, salah satu pihak cenderung akan terpancing untuk melakukan kesalahan. Tentu Anda tidak mau bukan bila sampai tertipu atau terpedaya oleh orang yang melakukan transaksi jual beli tanah, oleh karenanyalah mari kita pelajari cara membuat surat perjanjian jual beli tanah yang baik dan berkekuatan hukum kuat.

Cara Membuat Surat Perjanjian Jual Beli Tanah

Untuk membuat sebuah surat perjanjian transaksi jual beli tanah, ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan. Beberapa hal tersebut antara lain 2 lembar materai, kertas, printer, komputer, pulpen dan minimal 2 orang saksi masing-masing dari pihak yang melakukan transaksi jual beli. Setelah itu, pembuatan surat perjanjian jual beli tanah pun bisa dimulai.

Surat perjanjian wajib dibuat dengan bahasa yang baku dan jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahan penafsiran di kemudian hari. Secara umum, dalam surat tersebut termuat beberapa keterangan meliputi identitas penjual, identitas pembeli, identitas tanah yang diperjualbelikan, serta pasal-pasal yang memuat peraturan bagi kedua orang yang melakukan transaksi, baik penjual maupun pembeli. Pasal-pasal tersebut dibuat berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dan biasanya terdiri dari 11 pasal yang meliputi:

Pasal 1 : Masalah harga tanah
Pasal 2 : Masalah cara pembayaran
Pasal 3 : Masalah uang tanda jadi
Pasal 4 : Masalah jaminan dan saksi
Pasal 5 : Masalah penyerahan
Pasal 6 : Masalah status pemilikan
Pasal 7 : Masalah pembalikan kepemilikan
Pasal 8 : Masalah pajak, iuran, dan pungutan
Pasal 9 : Masalah masa berlakunya perjanjian
Pasal 10 : Masalah hal-hal lain
Pasal 11 : Masalah penyelesaian perselisihan

Setelah semua butir-butir pasal tersebut dibuat atas persetujuan kedua belah pihak, di bagian paling bawah surat kemudian dilengkapi dengan format tanda tangan pihak pertama, tanda tangan pihak kedua, dan para saksi. Surat ini kemudian diprint menjadi 2 rangkap yang mana rangkap pertama diberikan khusus untuk pihak pertama selaku pembeli tanah dan rangkap kedua diberikan khusus untuk pihak kedua selaku penjual tanah.

Pembubuhan tanda tangan sebaiknya dilakukan secara bersama-sama oleh masing-masing pihak dilengkapi dengan contoh tanda tangan yang terdapat pada KTP. Pembubuhan tanda tangan pihak pertama dan kedua diatas materai Rp. 6.000 agar memiliki kekuatan hukum yang tetap. Setelah saksi ikut menandatangani surat perjanjian jual beli tanah tersebut, masing-masing pihak yakni penjual dan pembeli memegang satu rangkap surat perjanjian tersebut dan transaksi jual beli pun sudah memiliki legitimasi hukum.

Jika Anda masih bingung bagaimana caranya membuat contoh surat perjanjian jual beli tanah, Suratkan.com telah menyediakan contohnya sebagaimana ditampilkan pada gambar di bawah ini.